Minggu, 29 November 2009

seputar shalat dan baca al-qur'an

Pertanyaan:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saya mao tanya soal sholat fardhu terutama sholat berjamaah…

  1. Misalnya saya makmum yg terlambat masuk ke dalam jamaah (masbuq y?)… hanya mendapati 2 rekaat/3 rekaat (misalnya dalam sholat dhuhur)… nah apabila telah sampai pada rekaat terakhir dan telah sampai tasyahud akhir… apakah kita ikut duduk tasyahud akhir seperti imam? atau duduk iftirasy seperti pada tasyahud awal? (mohon disertakan dengan dalilnya).
  2. Lalu kita bangun untuk melengkapi rekaat kita ysg kurang itu pada saat imam telah mengucapkan salam pertama atau kedua? (dalil?).
  3. Apakah klo sholat fardhu seperti shubuh atau pada sholat2 sunnah 2 rekaat… duduk tasyahud akhirnya menggunakan duduk iftirasy (seperti duduk tasyahud awal)?
  4. Soal baca Alqur’an… saya ingin tanya ketika akan mulai membaca Al Qur’an… apabila dimulai ditengah surat (misalnya dimulai dari ain) apa harus membaca bismillah jg setelah taawudz atau hanya membaca taawudz saja tanpa membaca bismillah?

Catatan:
Maaf klo ada kesalahan dalam istilah dan lafal… ini dikarenakan ketidakmengertian saya… terima kasih

Jawaban:

Wa’alaikumsalam warahmatullaahi wabarakaatuh

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian mendatangi shalat (jamaah) sedangkan imam berada dalam suatu keadaan maka lakukanlah sebagaimana yang dilakukan oleh imam.” (HR. Tirmidzi, sahih. Lihat Al-Wajiz, hal. 129. lihat juga Mulakhash Fiqhi, 1/206). Maka apabila imam duduk tawarruk maka kita pun duduk tawarruk. Allaahu a’lam.

***

Syaikh Shalih Al-Fauzan berkata, “Apabila imam sudah membaca salam yang kedua maka makmum bangkit untuk menyempurnakan rakaat yang kurang dari shalat tersebut dan tidak bangkit sebelum salam kedua.” (Mulakhash Fiqhi, 1/206). Sedangkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kunci shalat adalah bersuci. Pengharamnya (dari berbicara) adalah takbir. Dan yang menghalalkannya (untuk berbicara) adalah bacaan salam.” (HR. Tirmidzi dan dinilai sahih oleh Al-Hakim). Ini menunjukkan bahwa bacaan salam merupakan penutup dari rangkaian shalat. Sedangkan salam yang kedua juga masih disebut sebagai taslim (bacaan salam). Maka hendaknya makmum masbuk itu tidak bangkit sebelum imam menyelesaikan salamnya yang kedua. Wallaahu a’lam.

***

Syaikh Al-Albani berkata, “Kemudian beliau (Nabi) shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk untuk membaca tasyahud sesudah selesai dari rakaat kedua. Apabila shalat tersebut dua raka’at seperi shalat subuh maka beliau “Duduk iftirasy.” (HR. Nasa’i (1/173) dengan sanad sahih), sebagaimana posisi beliau duduk di antara dua sujud. Demikian juga tata cara duduk beliau apabila duduk untuk tasyahud awal dari shalat yang tiga atau empat rakaat…” (Sifat Shalat Nabi, hal. 156).

***

Allah ta’ala berfirman yang artinya,

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

“Apabila engkau hendak membaca Al Quran maka mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)

Dengan dasar ayat ini Syaikh Al-’Utsaimin menyatakan bahwa salah satu adab membaca Al Quran adalah dengan membaca ta’awwudz terlebih dulu. Beliau berkata, “Hendaknya meminta perlindungan kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk…” kemudian beliau menyebutkan ayat ini. Beliau juga berkata, “Adapun basmalah, maka apabila dia mengawali bacaannya di tengah-tengah surat maka tidak perlu membaca basmalah. Dan apabila di awal surat maka membaca basmalah kecuali di awal surat At-Taubah karena di awalnya memang tidak ada basmalah…” (lihat Majalis Syahri Rahmadhan). Wallahu a’lam.

***

Penanya: Reza
Dijawab: Abu Muslih Ari Wahyudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar