Minggu, 29 November 2009

mandi junub setelah berhubungan sutri

Pertanyaan:

Assalamu’alaikum ustad,

  1. Saya ingin bertanya.. apakah setelah berhubungan intim.. wanita dan laki-laki diwajibkan mandi besar/wajib???
  2. Kapan wanita diwajibkan mandi besar/wajib ??

Sukron ya ustad.. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jawaban:

Pertama,
Laki-laki dan wanita jika keduanya berhubungan intim (jimak) maka mereka wajib mandi besar/wajib, meskipun tidak sampai keluar mani. Dalilnya adalah sabda Rosululloh, “Apabila seorang laki-laki duduk di antara 4 anggota badan lalu meyetubuhinya, maka ia wajib mandi.” (HR. Bukhori) dalam lafaz Muslim: “Meskipun tidak keluar mani”.

Kedua,
Wanita diwajibkan mandi besar/wajib apabila:

a. Keluar mani baik dalam keadaan sadar ataupun ketika sedang tidur.

Dalilnya adalah Dari Ummu salamah istri Rosululloh, dia berkata, “Ummu Sulaim datang kepada Nabi kemudian berkata, ‘wahai Rosululloh, sesungguhnya Alloh tidaklah malu atas kebenaran, Apakah wajib bagi seorang wanita untuk mandi jika ia bermimpi?’ maka Rosululloh menjawab, ‘Ya, jika dia melihat air.’” (HR. Bukhori Muslim)

Dalam hadits di atas dijelaskan bahwa apabila seorang wanita mimpi kemudian ketika bangun dari tidurnya dia melihat adanya bekas air (air di sini maksudnya adalah air mani) maka wajib atasnya mandi.

b. Setelah selesai masa haid atau nifas wanita diwajibkan mandi besar.

Dalilnya firman Alloh,

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُواْ النِّسَاء فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىَ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللّهُ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: Haid itu adalah suatu kotoran. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Alloh kepadamu. Sesungguhnya Alloh menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al Baqoroh: 222)

Dan juga sabda Rosululloh dari ‘Aisyah bahwa Rosululloh berkata kepada Fatimah binti Abi hubais, “Jika kau mendapati haid maka tinggalkanlah sholat, apabila telah selesai maka mandi dan sholatlah.” (HR. Bukhori Muslim). Mandi di sini maksudnya adalah mandi wajib. Sedangkan untuk nifas maka telah terjadi ijma’ bahwa nifas itu sama hukumnya seperti haid (Al Wajiz hal. 51).

c. Jimak

Dalilnya sebagaimana yang telah disebutkan pada nomor 1.

Maroji:

  1. Al Wajiz fi Fiqhis Sunnah wal Kitabil ‘Aziz karangan Syaikh Abdul ‘Azhim Al-Badawi.
  2. Taisirul ‘alam Syarh Umdatul Ahkam karangan Syaikh Abdulloh bin Abdurrohman bin Sholih Ali Bassam.
  3. Majmu Fatawa Syaikh Utsaimin.

***

Penanya: Alif
Dijawab Oleh: Abu Uzair Boris Tanesia (Staf Pengajar LBIA)
Murojaah: Ustadz Abu Saad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar